Wednesday, September 7, 2016

Tuesday, September 6, 2016

Transfer Pemain di Liga Champion yang mengecewakan


bursa transfer musim panas klub-klub di Eropa baru aja berakhir 31 Agustus lalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, masa transfer bulan ini pun riuhkan oleh para bintang yang memilih hijrah ke klub baru. Sebut aja kayak Paul Pogba yang akhirnya pulang kampung ke klub asalanya Manchester United, atau juga kepindahan Joe Hart di menit-menit akhir ke Torino.

Eits tapi enggak selamanya loh kepindahan pemain menghasilkan cerita indah bak dongeng Cinderella. Enggak sedikit juga, pemain yang berganti kostum malah mendapatkan karir yang buruk di klub barunya.
1. Andri Shevchenko
Disebut sebagai penyerang paling tajam di eranya. Bersama AC Milan, nama Andri Shevchenko mulai dikenal seantero Eropa. Total dirinya berhasil menjaringkan 127 gol dari 208 kali penampilannya bersama klub yang berada di kota Milano itu. Puncaknya Shevchenko berhasil merebut Ballon D’or tahun 2004. Namun kepindahan Shevchenko ke Chlesea merubah jalan karirnya 180 derajat. Dibeli seharga 30 juta poundsterling, Andri Shevchenko hanya berhasil mencetak 9 gol selama berseragam Chelsea.
2. Fernando Torres
Siapa yang bisa meremehkan kemampuan Fernando Torres merobek jala lawan. Pria yang dijuluki El Nino ini sempat menjadi pujaan publik Anfield ketika membela Liverpool.  Bersama Steven Gerrard dan kawan-kawan, Torres menjadi bomber paling menakutkan di Liga Inggris. Namun skill Fernando Torres seperti menghilang tanpa jejak ketika dirinya dibeli Chelsea seharga 50 juta poundsterling. Tak ayal, kepindahan Torrers ke Chelsea pun dijuluki sebagai transfer terburuk sepanjang sejarah Liga Inggris.
3. Mario Balotelli
Digadang-gadang sebagai penerus tongkat estafet striker hebat Italia, karir Mario Balotelli malah berakhir mengecewakan. Salah satu alasan utamanya tentu aja sifat bengalnya ketika berada di dalam dan luar lapangan. Liverpool pun harus menerima kekecewaan ketika membeli pemain berdarah Ghana ini dari AC Milan. Selama berseragam The Reds, Balotelli hanya mencetak 1 gol dari 16 pertandingan. Duh mengecewakan banget!

Saturday, August 20, 2016

Benzema

Keputusan berat harus diambil pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps, ketika ia tidak menyertakan Karim Benzema dalam skuat Les Bleus untuk Piala Eropa 2016 karena skandal bersama Mathieu Valbuena. Ketika rekan-rekannya berjuang di Prancis, Benzema memilih berlibur ke Saint Tropez, jauh dari hingar bingar Piala Eropa.

Benzema bisa dibilang sebagai striker Prancis yang paling relevan saat ini. Pada Mei lalu, Benzema ikut mengantarkan klubnya, Real Madrid, menjadi juara Liga Champions. Pemain berdarah Aljazair ini mencetak 28 gol dari 38 penampilan bersama Los Blancos pada musim 2015/16.
Catatan gol Benzema pada musim kemarin, memperlihatkan kalau dirinya adalah striker yang lebih efektif dibanding Olivier Giroud (54 penampilan, 24 gol). Kehadiran Benzema di lini depan Les Bleus memperbesar peluang Prancis untuk mencetak gol. Giroud memang berhasil mencetak tiga gol pada Piala Eropa 2016, namun gol-gol tersebut ia cetak ke gawang Rumania dan Islandia, yang lini pertahanannya tidak terlalu kuat.
Skuat Prancis pada Piala Eropa 2016 bisa dikategorikan sebagai salah satu skuat terbaik. Kokohnya lini pertahanan ditopang oleh kehadiran pemain-pemain kreatif di lini tengah. Namun, hanya lini depan Prancis yang terbukti kurang efektif. Giroud yang dipercaya sebagai ujung tombak, tercatat hanya mempunyai akurasi sebesar 43% pada Piala Eropa 2016. Kehadiran Benzema seharusnya bisa melengkapi kolektivitas dari timnas Prancis.
Deschamps mungkin menjadi orang yang paling menyesal dengan keputusan untuk tidak menyertakan Benzema. Keutuhan tim memang menjadi hal yang utama, oleh karena itu keputusan Deschamps bisa dimaklumi. Kehadiran Benzema dikhawatirkan dapat menimbulkan perpecahan dalam skuat Les Bleus, namun pelatih berusia 47 tersebut juga harus obyektif karena Benzema merupakan striker terbaik Prancis saat ini.
Mungkin cerita akan berbeda bagi Prancis jika Benzema yang mendapat peluang sebanyak Giroud atau Andre-Pierre Gignac pada Piala Eropa 2016.

Berita Bola: Cetak 2 Gol Kemenangan MU, Ini Kata Ibrahimovic

Manchester United menang 2-0 atas Southampton pada lanjutan pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Sabtu (20/8/2016) dinihari WIB. Dua gol Setan Merah dilesakkan Zlatan Ibrahimovic.
Bagi Ibra, kemenangan ini sangat berharga. Sebab, ini adalah laga perdana MU di kandang. Laga ini juga menjadi debut Paul Pogba.
“Jika tim tampil baik, maka individu juga selalu baik. Aku mencoba untuk melakukan apa yang terbaik, mulai dari menciptakan peluang, membantu rekan-rekan setim dan kemudian mencetak gol,” kata Ibrahimovic kepada Sky Sports.
“Aku bahagia untuk tim untuk tim. Dua pertandingan di Liga Inggris, dua kemenangan. Kami menjadi lebih baik dan lebih baik dan pertandingan pertama di kandang, kami menang. Ini awal yang baik. Kami perlu membiasakan diri menang karena faktor mental sangat penting, bukan hanya faktor fisik.”
“Kami senang dengan tiga poin dan pertandingan pertama Pogba. Dia masih adaptasi dan sisanya akan berjalan dengan sendirinya,” Ibra menambahkan.
Ibra sendiri total sudah mencetak empat gol dalam tiga pertandingan bersama Setan Merah. Sebelumnya, ia juga mencatatkan namanya di papan skor saat menghadapi Leicester City dan Bournemouth.

Friday, August 19, 2016

Jose Mourinho

Secara umum, manajer Jose Mourinho puas dengan penampilan timnya saat mengalahkan Southampton. Namun, Mourinho menila Manchester United harusnya bisa menang dengan skor lebih besar.
Laga melawan Southampton, Sabtu (20/8/2016) dinihari WIB, jadi debut kandang Mourinho di laga kompetitif. Selain itu publik Old Trafford untuk pertama kalinya melihat aksi Paul Pogba setelah mega transfernya dari Juventus pekan lalu.
Tampil di depan pendukungnya, MU memang kalah penguasaan bola dari Southampton dengan 43 persen berbanding 57 persen. Tapi MU lebih agresif dengan melepaskan 12 attempts, lima di antaranya mengarah sasaran.
MU akhirnya menang dengan skor 2-0 lewat dua gol Zlatan Ibrahimovic yang dicetak di masing-masing babak. Untuk sementara MU memimpin klasemen dengan rekor sempurna dari dua laganya.
Usai pertandingan, Mourinho mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya. Apalagi mereka mampu meredam permainan Southampton yang hanya membuat satu tembakan tepat sasaran di laga itu.
Meski demikian, Mourinho meminta Ibrahimovic dkk. untuk bisa lebih garang di depan gawang lawan agar tercipta lebih banyak gol.
“Kami cukup bagus untuk mendapatkan kemenangan ini dan mengontrol pertandingan,” ujar Mourinho kepada Sky Sports.
“Saya tahu dari statistik bahwa mereka lebih banyak menguasai bola tapi saya tahu itu, formasi berlian memang bagus untuk melindungi bola dari lawan tapi mereka tidak mampu membuat ancaman berarti dan kami selalu mengontrol pertandingan. Harusnya bisa menang lebih besar,” sambungnya.